"GE4Z3SqXnldo5harI-z73FTKgI4"

Resep Bubur Susu Jagung Manis

Thursday, November 28, 2013

Bahan :

2 SDM tepung hunkue
200 ml susu formula
1 tongkol jagung manis, diparut halus


Cara Membuat :

1. Larutkan tepung hunkue dengan susu formula
2. Tambahkan jagung manis yang sudah diparut halus
3. Panaskan dengan api sedang sambil diaduk sampai bubur meletup-letup tanda sudah matang
4. Aduk-aduk sampai asapnya hilang dan panas berkurang
5. Tuangkan kedalam mangkuk saji.


Nilai Gizi :

Energi  : 285.8 kal
Protein : 10.4 gram
Lemak : 8 gram
Karbohidrat : 45.7 gram

Manfaat :

Tepung hunkue merupakan sumber protein nabati dan karbohidrat. Selain itu kaya akan fosfor dan kalsium. Zat-zat ini penting bagi pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi pada anak.
Kandungan magnesium dalam jagung berguna untuk pertumbuhan tulang dan pembentukan otot.


Catatan:

Tepung hunkue adalah pati dari kacang hijau. Namun tepung hunkue kemasan yang beredar banyak yang sudah tercampur dengan tepung kanji.

Resep Bubur Susu Manis

Friday, November 22, 2013




Bahan
3 sdm Tepung beras halus
200 ml susu formula

Cara Membuat

  1. Larutkan tepung beras kedalam larutan susu formula, aduk sampai larut sempurna
  2. Panaskan dengan api sambil diaduk sampai matang dan mengental (bubur akan meletup-letup)
  3. Dinginkan
  4. Sajikan pada bayi

Manfaat
Kandungan tepung karbohidrat dalam tepung beras dapat mempertahankan kestabilan gula darah. Selain itu dapat meningkatkan daya konsentrasi anak.

Nilai Gizi per porsi
Energi : 233.9 kal
Protein : 9.1 gram
Lemak : 7.2 gram
Karbohidrat : 32.7 gram

Mengenal Vaksin Kombinasi



Lazimnya, seorang anak akan mendapatkan imunisasi sebanyak 13x dengan jadwal terpisah sebelum anak berusia 5 tahun. Tapi belakangan, ada alternatif pemberian beberapa jenis vaksin digabung menjadi satu suntikan. Imunisasi alternatif ini dikenal dengan vaksin kombinasi atau vaksin kombo. Vaksin kombo merupakan gabungan beberapa jenis virus atau bakteri menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. Sehingga cukup diberikan dengan satu kali suntikan saja.
Jenis vaksin kombo yang pertama kali diperkenalkan adalah DPT (Difteri- Pertusis-Tetanus). Setelah terbukti vaksin kombo ini aman maka dibuatlah gabungan beberapa vaksin lainnya seperti DPT + Hepatitis B , DPT + Hib (Haemophillus influenzae tipe-B) , MMR (Mumps Measles Rubella)+ Varisela, DPT + HepatitisB+ Hib+ IPV (polio), dan banyak lainnya.

Kelebihan Vaksin Kombo:

  1. Praktis, Mengurangi frekuensi kunjungan ke fasilitas kesehatan
  2. Ekonomis. Biaya berobat untuk sekali kunjungan sudah mendapat beberapa vaksinasi.
  3. Mengurangi stress dan rasa sakit akibat ditusuk jarum
  4. Lebih banyak jenis penyakit yang bisa dicegah.
  5. Bisa mengejar imunisasi yang terlambat diberikan.
  6. Hanya perlu waktu singkat bagi petugas kesehatan untuk mengadakan program imunisasi.

Kekurangan Vaksin Kombo:
  1. Bisa terjadi ketidak serasian kimiawi akibat tercampurna beberapa jenis vaksin.
  2. Bisa saja membingungkan petugas kesehatan dalam menyususn jadwal imunisasi, khususnya jika anak berpindah-pindah dokter. Untuk itu disarankan sebaiknya meminta dokter menuliskan nama vaksin, tanggal imunisisai dan nomor batch vaksin serta tanda tangannya dalam KMS bayi anda, sehingga dokter yang melanjutkan program vaksi bayi anda, tidak kebingungan menentukan jenis dan jadwal vaksin selanjutnya.

Mengenal Vaksin Yang Diperlukan Anak



  1. Hepatitis B
Penyakit ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kerusakan hati atau bahkan kanker hati. Imunisasi ini diberikan 3x dengan jadwal tergantung dari kesepakatan dokter. Yang pasti, imunisasi kedua harus diberikan setelah 1-2 bulan imunisasi yang pertama, dan yang ketiga diberikan selang 5 bulan kemudian.
  1. BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit Tuberculosis (TBC). Pemberiannya hanya 1x, yaitu saat bayi berusia 1 bulan atau segera setelah lahir. Dibekas suntikan akan muncul bintik kecil seperti bisul yang nanti akan mengering. Bila tidak ada bisul maka suntikan tersebut gagal dan harus diulang. Pengulangannya bisa dilakukan kapan saja sebelum bayi berusia setahun.
  1. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Polio
Imunisasi ini untuk menanggulangi penyakit difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus yang dilakukan 3x. Biasanya pada usia 2,3 bulam dan 4 bulan meskipun waktunya bisa fleksible yang penting sebelum usia 1 tahun. Pemberian kemudian diulang pada saat anak berusia 15 bulan, 2 tahun dan 6 tahun, masing-masing 1x. Vaksin DPT juga bisa diberikan bersamaan dengan vaksin polio dan hepatitis B.
  1. Campak
Bayi akan diberikan imunisasi campak disaat tepat pada usia efektifnya, yaitu 9 bulan. Pemberiannya hanya 1x, biasanya setelah disuntik imunisasi ini bayi akan terserang demam selama 1-2 hari.
  1. PCV / IPD
Vaksin ini untuk mencagah penyakit Pneumonia, yang merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru-paru yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae. Penyakin yang menyebabkan kematian ini lebih banyak menyerang anak dibawah umur 2 tahun, paling banyak pada usia 6 bulan hingga 12 bulan. Vaksin ini akan efektif bila diberikan pada usia 2,4,6 dan 12-15 bulan.