"GE4Z3SqXnldo5harI-z73FTKgI4"

BEDONG

Wednesday, May 15, 2013


Di Indonesia , tradisi bedong atau membungkus bayi sangat umum dilakukan terhadap bayi yang baru lahir. Konon,  bedong ini dilakukan agar kaki bayi tumbuh dengan lurus atau tidak bengkok. Kain bedong yang digunakan biasanya adalah kain flanel persegi empat.

Membedong bayi sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kaki yang bengkok, melainkan untuk kenyamanan dan kehangatan bayi. Semua bayi yang baru lahir, kakinya terlihat tidak lurus bahkan terlihat hampir membentuk hurup “O”.  Kondisi ini merupakan hal yang normal dan akan terus begitu hingga ia berusia kira-kira 3 tahun. Kaki si kecil lambat laun akan terlihat seperti huruf “X” sampai ia berusia 6 tahun. Barulah setelah 6 tahun keatas kakinya mulai terlihat lurus.

Mengapa semua bayi yang baru lahir, kakinya tampak sedikit bengkok atau menekuk kedalam? Secara logis, kondisi tersebut terjadi karena selama berada di kandungan bayi harus meringkuk di dalam rahim Ibu yang ruangnya memang terbatas.  

Namun, bila kaki si kecil mengalami kelainan, seperti panjang sebelah, besar sebelah, lutut tidak sama atau bengkok yang sangat jelas, jangan berpikir akan bisa menormalkan dengan membedongnya, karena bedong tidak berpengaruh dengan kondisi kaki si kecil. Segeralah konsultasikan ke dokter anak anda sehingga bisa ditangani sedini mungkin.

APA SEBENARNYA KEGUNAAN BEDONG?

Tradisi membedong bayi sudah berlangsung sejak lama. Bukan hanya orang Indonesia yang biasa membedong bayinya, tetapi nyaris di seluruh Asia memiliki tradisi ini. Bedong atau swaddlingsebenarnya dilakukan untuk membuat bayi merasa aman dan nyaman, jadi tidak ada hubungannya dengan meluruskan kaki.

Logikanya, ketika dibedong bayi akan merasa seperti dipeluk atau diingatkan pada suasana di dalam rahim ibu. Perasaan nyaman ini akan membuat bayi  tidur menjadi  lelap dan mengurangi efek terkejut atau hynogogic startles, yaitu gerakan terkejut yang normal terjadi saat tidur bahkan oleh orang dewasa sekalipun. Biasanya diusia 1-2 bulan efek ini akan berkurang dengan sendirinya.
Efek terkejut ini kadang menggangu kelelapan tidur si kecil  sehingga ia sering terbangun dan menangis. Dengan bantuan bedong,  bayi akan lebih mudah mengatasi refleksi terkejut sehingga tidurnya tidak terganggu. Dari penelitian yang dilakukan memperlihatkan bayi-bayi yang dibedong umumnya tidur lebih baik daripada bayi yang tidak dibedong.

Kegunaan bedong lainnya adalah memudahkan ibu mencari posisi yang pas saat baru belajar menyusui bayinya. Menyusui unuk pertama kali bukanlah hal yang mudah bagi ibu maupun bayi. Kesulitan ibu mencari posisi yang pas kadang menyebabkan bayi tidak sabar dan melakukan banyak gerakan sehingga malah makin menyulitkan.
Membedong bayi  tidak perlu terlalu ketat, sebab akan menyebabkan bayi sesak nafas dan kegerahan, akibatnya resiko bayi mengalami pneumonia dan infeksi pernafasan akut menjadi tinggi karena paru-paru bayi tidak dapat mengembang sempurna saat bernafas.

Jangan pula membedong bayi dengan kain yang berlapis-lapis, cukup 1 lembar saja.Bila bayi tidak suka dibedong jangan dipaksakan atau membiarkan tangan bayi tidak ikut dibedong agar ia bebas bergerak.
Belakangan ini banyak ibu-ibu yang tidak mau membedong bayinya dengan alasan agar si kecil  bisa bebas bergerak. Pendapat ini  sah-sah saja terutama bagi  ibu yang mampu memberikan kenyamanan dan kehangatan tanpa membedongnya.