Di Indonesia , tradisi bedong
atau membungkus bayi sangat umum dilakukan terhadap bayi yang baru lahir.
Konon, bedong ini dilakukan agar kaki
bayi tumbuh dengan lurus atau tidak bengkok. Kain bedong yang digunakan
biasanya adalah kain flanel persegi empat.
Membedong bayi sebenarnya tidak
ada hubungannya dengan kaki yang bengkok, melainkan untuk kenyamanan dan
kehangatan bayi. Semua bayi yang baru lahir, kakinya terlihat tidak lurus
bahkan terlihat hampir membentuk hurup “O”. Kondisi ini merupakan hal yang normal dan akan
terus begitu hingga ia berusia kira-kira 3 tahun. Kaki si kecil lambat laun
akan terlihat seperti huruf “X” sampai ia berusia 6 tahun. Barulah setelah 6
tahun keatas kakinya mulai terlihat lurus.
Mengapa semua bayi yang baru lahir,
kakinya tampak sedikit bengkok atau menekuk kedalam? Secara logis, kondisi
tersebut terjadi karena selama berada di kandungan bayi harus meringkuk di
dalam rahim Ibu yang ruangnya memang terbatas.
Namun, bila kaki si kecil
mengalami kelainan, seperti panjang sebelah, besar sebelah, lutut tidak sama
atau bengkok yang sangat jelas, jangan berpikir akan bisa menormalkan dengan
membedongnya, karena bedong tidak berpengaruh dengan kondisi kaki si kecil.
Segeralah konsultasikan ke dokter anak anda sehingga bisa ditangani sedini
mungkin.
APA SEBENARNYA KEGUNAAN BEDONG?
APA SEBENARNYA KEGUNAAN BEDONG?
Tradisi membedong bayi sudah
berlangsung sejak lama. Bukan hanya orang Indonesia yang biasa membedong
bayinya, tetapi nyaris di seluruh Asia memiliki tradisi ini. Bedong atau swaddlingsebenarnya dilakukan untuk
membuat bayi merasa aman dan nyaman, jadi tidak ada hubungannya dengan
meluruskan kaki.
Logikanya, ketika dibedong bayi
akan merasa seperti dipeluk atau diingatkan pada suasana di dalam rahim ibu.
Perasaan nyaman ini akan membuat bayi
tidur menjadi lelap dan
mengurangi efek terkejut atau hynogogic startles, yaitu gerakan
terkejut yang normal terjadi saat tidur bahkan oleh orang dewasa sekalipun.
Biasanya diusia 1-2 bulan efek ini akan berkurang dengan sendirinya.
Efek terkejut ini kadang
menggangu kelelapan tidur si kecil
sehingga ia sering terbangun dan menangis. Dengan bantuan bedong, bayi akan lebih mudah mengatasi refleksi
terkejut sehingga tidurnya tidak terganggu. Dari penelitian yang dilakukan
memperlihatkan bayi-bayi yang dibedong umumnya tidur lebih baik daripada bayi
yang tidak dibedong.
Kegunaan bedong lainnya adalah
memudahkan ibu mencari posisi yang pas saat baru belajar menyusui bayinya.
Menyusui unuk pertama kali bukanlah hal yang mudah bagi ibu maupun bayi. Kesulitan
ibu mencari posisi yang pas kadang menyebabkan bayi tidak sabar dan melakukan
banyak gerakan sehingga malah makin menyulitkan.
Membedong bayi tidak perlu terlalu ketat, sebab akan
menyebabkan bayi sesak nafas dan kegerahan, akibatnya resiko bayi mengalami
pneumonia dan infeksi pernafasan akut menjadi tinggi karena paru-paru bayi
tidak dapat mengembang sempurna saat bernafas.
Jangan pula membedong bayi dengan
kain yang berlapis-lapis, cukup 1 lembar saja.Bila bayi tidak suka dibedong
jangan dipaksakan atau membiarkan tangan bayi tidak ikut dibedong agar ia bebas
bergerak.
Belakangan ini banyak ibu-ibu
yang tidak mau membedong bayinya dengan alasan agar si kecil bisa bebas bergerak. Pendapat ini sah-sah saja terutama bagi ibu yang mampu memberikan kenyamanan dan
kehangatan tanpa membedongnya.